Thursday, 22 August 2013

Resto Review Pertama :)

Pengen nge review 1 restoran di Jakarta, tapi takut kena kasus Prita. Jadi mendingan nggak usah disebutin kali ya nama resto nya? Pokoknya resto ini termasuk yang lagi happening deh, letaknya di bilangan Kuningan dan serving asian food.
 
Ring the bell?
 
Lanjuut. Waktu itu gw makan berdua Mendi, janjian disitu karena 1) penasaran pengen nyoba, dan 2) lokasinya yang strategis di tengah2 antara Tebet (rumah gw) dan kantornya Mendi. Waktu gw nelpon untuk reservasi tempat, operatornya udah ngomong langsung pake english, jadi gw assume emang target marketnya mereka expatriates.. Dan ini terbukti dari pas gw dateng, masih agak sore sih jam 6-an, tamunya memang expat semua.
 
Pertama masuk, menurut gw suasana nya, emmmm, gimana ya.... Boring. Semua resto jaman sekarang ya design nya udah template kayak gitu, dengan timber floor, dim lights, vintage ambience. Setipe sama Union/Loewy deh. Nothing new. Nothing exciting. Nyaman, bagus dan terkesan 'mahal' sih iya, tapi tidak memberikan gw the experience and feel of dateng ke sebuah resto untuk pertama kali nya. Jadi kayak dejavu gitu deh.
 
Waiter nya semua ramah, very very well-trained dari cara service nya sampe product knowledge nya. Kita di serve sama waiter yang beda-beda dan mereka semua tau detail tiap menu yang kita tanya. Oh iya, bagi yang suka alcohol, disini banyak banget pilihannya dan menu coctail nya sih menarik semua. Tapi karena gw tidak minum alkohol, jadi ya di skip.
 
Untuk makanan, menu nya di dominasi oleh masakan Vietnam dan Thailand. Di Perth gw udah sering makan di resto vietnam/thailand, jadi sebagian besar menu nya juga udh familiar. Sistem makannya share gitu, jadi kita order rice for two, sama 4 dishes. Gw lupa apa aja, tapi semuanya enak. Sayang porsinya kecil.
 
Kemudian saatnya kita order dessert, bingung karena pilihannya banyak dan semuanya keliatan enak-enak banget. Kita ordered 2 untuk di share. Gw lupa apa aja yg kita pesen, tapi enaaaaak banget rasanya. Model2 fancy dessert nya Masterchef gitu lho. Jadi kombinasinya tuh lucu-lucu, yang awalnya gak kebayang mixing ingredients itu untuk dessert, ternyata pas dicoba rasanya uenaak. Banget.

Gong nya adalah saat terima bill. Entah kita makannya emang porsi kuli, atau resto ini nge-set harga di atas harga rata-rata restoran sejenis, angka di bill kita bisa dibilang bombastis. Di kurs ke Australian Dollar, jatohnya $90 untuk makan berdua (udah include 10% service charge). Di Indonesia, makan berdua bisa sampe segitu sih agak lumayan ajaib yah. Di Perth, makan di resto yang menurut gw rasanya mirip, biasanya AU$50an berdua itu udah untuk 4 dishes. Salah satu bukti bahwa untuk beberapa hal, memang kadang Ibukota lebih kejam mahal daripada luar negri :p

The final question is: will I be back? Probably yes, only for the dessert. Belum nyoba coffee nya, tapi kl gw kesana lagi untuk nge dessert, then yes I would certainly try their coffee as well.

Masalahnya, sangatlah nggak mungkin gw kesana ngajak Yusuf, karena dia tipe orang yang paling benci dengan tempat2 makan yang 'pretentious'. And yet that's the exact word that I would use to describe this joint :)

No comments:

Post a Comment